Apa jadinya kalo sebuah film yang cuma direkam pake sebuah smartphone berhasil merebut perhatian di festival film internasional sekelas Sundance Film Festival? Yap, itulah yang berhasil ditoreh oleh Sean Baker lewat film ‘Tangerine’.
Film ini bener-bener cuma ngandelin iPhone 5s buat seluruh proses pengambilan gambarnya. Dibumbui dengan editing saturasi bernuansa oranye dan skenario yang nyentrik abis, maka jadilah ‘Tangerine’.
Sinopsis.Diceritakan Sin-Dee (Kitana Kiki Rodriguez) dan Alexandra (Mya Taylor)adalah ‘wanita panggilan’ transgender yang sering mangkal di wilayah Los Angeles. Suatu Hari Sin-Dee terpaksa harus ‘mesantren’ di penjara selama 28 hari. Sampai di hari pembebasannya, Sin-Dee malah dapet kabar dari Alexandra kalo pacarnya, Chester (James Ransone)udah selingkuh sama cewek lain, dan kali ini sama ‘cewek beneran’. Sin-Dee yang murka pun berusaha buat nyari cewek itu dan satu-satunya petunjuk yang dia punya adalah cewek itu berinisial ‘D’. Sin Dee bersama Alexandra pun mulai mengatur misi balas dendam. Apa yang bakal terjadi selanjutnya?
Ini film paling jujur dan blak blakan yang pernah gue tonton. Sepanjang durasi kita bakal disuguhkan kata-kata makian dan umpatan dari Sin-Dee dan Alexandra, yang anehnya, lucu. Serius, lucu. Film ini punya sinopsis yang cukup sederhana, tapi berhasil tampil meriah. Selain karena humor yang memang jadi jualan utama di film ini, film ini juga menampilkan sisi lain dari kehidupan para wanita panggilan dan dunia transgender dengan segala lika-likunya, mulai dari sering dianggap sebelah mata sama masyarakat, bahkan sampe gak dibayar oleh para ‘klien’. Dan kalo gue bilang sepertinya kelakuan mereka yang super nyablak dan hobi maki-maki orang itu adalah bentuk perlindungan diri mereka dari kerasnya kehidupan yang mereka jalanin.
FYI, pemeran Sin-Dee dan Alexandra adalah transgender asli di dunia nyata. Jadi gak kaget juga sih kalo mereka bisa tampil total dan menjiwai peran sebagai seorang transgender. Satu lagi tokoh yang dapet jatah cerita cukup banyak adalah Razmik (Karren Karagulian), seorang supir taksi asal Armenia yang udah jadi langganan Sin-Dee. Ramzik yang udah punya anak istri itu ternyata gak sekedar ‘jajan’ tapi juga mengagumi sosok Sin-Dee.
Kalo gue bilang film ini semacam paket hemat yang bisa bikin kenyang. Durasinya irit banget, cuma 88 menit dan alur ceritanya cuma satu hari aja. Uniknya, dalam alur yang singkat itu bisa menampilkan beragam konflik dari banyak orang, juga sekilas kehidupan masyarakat Los Angeles yang udah kayak lagu balonku, rupa-rupa warnanya. Endingnya gak begitu spesial tapi pas buat menutup konflik yang tersaji di sepanjang film. Hanya bermodal iPhone tapi bisa jadi film dengan gambar yang smooth dan rapi begini juga jadi nilai tambah buat 'Tangerine'. Recommended. Score 8/10.
Review Film Tangerine (2015) : Simply Charming Movie
4/
5
Oleh
Naughty America