Gue biasanya lebih suka tipikal film-film komedi romantis yang nggak butuh banyak tenaga dan emosi buat nontonnya. Thriller adalah salah satu film yang jarang banget gue tonton karena biasanya selalu bikin capek nontonnya. Tapi Room beda dari drama thriller lain yang pernah gue tonton.
Seperti film-film thriller lainnya, senjata utama Room adalah dengan ‘menyiksa’ penontonnya dengan kecemasan dan ketegangan. Tapi Room bukan tipikal film thriller yang cuma bisa nakut-nakutin kamu doang. Roomadalah sebuah drama thriller yang bisa mengaduk-aduk emosi dengan cara yang cantik dan ciamik. Mungkin kamu yang nggak suka film thriller juga bakal dibikin jatuh cinta sama film ini.
Sinopsis. Jack (Jacob Tremblay), adalah seorang anak berusia 5 tahun yang hanya tinggal berdua dengan ibunya, Joy (Brie Larson), di sebuah ruangan sempit dengan satu jendela di bagian atapnya. Mereka sudah terkurung di sana dan melalui hidupnya mulai dari makan, tidur, mandi, menonton TV, sampai mencuci di ruangan itu tanpa pernah bisa melihat dunia luar.
Semua itu karena ulah seorang pria misterius yang mereka sebut Old Nick (Sean Bridgers). Joy telah diculik dan disekap di ruangan itu selama tujuh tahun hingga melahirkan Jack. Mereka dikurung tanpa pernah diizinkan untuk melihat dunia luar. Old Nick sesekali datang untuk memberikan berbagai kebutuhan sehari-hari untuk Jack dan Joy.
Seperti anak-anak pada umumnya, Jack tumbuh dengan ceria. Jack melalui hari-harinya dengan bermain dan menonton TV. Jack meyakini bahwa tidak ada dunia lain selain dia dan ibunya di ruangan itu. Mereka menyebutnya ‘Room’. Jack juga percaya bahwa Old Nick adalah makhluk ‘setengah nyata’, karena dia harus tidur di lemari setiap kali Old Nick datang. Semua yang ia lihat di TV adalah palsu, karena hanya ada dia dan ibunya di dunia ini.
Jack nggak pernah tahu apa yang sebenernya udah dilakukan Old Nick pada dia dan ibunya. Hingga suatu hari, Joy merasa Jack sudah cukup besar untuk mengetahui semuanya. Mereka pun menyusun rencana untuk bisa melarikan diri dari ruangan itu, yaitu dengan membuat Jack seolah ‘mati’ sehingga Old Nick bisa membawanya keluar untuk dikuburkan. Berhasilkah rencana mereka?
Review. Dari awal film ini udah bisa bikin gue sesak dengan kondisi Jack dan Joy yang terkurung di sebuah ruangan selama hampir tujuh tahun. Nggak banyak yang bisa mereka lakukan di situ. Uniknya, perasaan sesak itulah yang bikin gue seakan ‘manut’ untuk terus ngikutin perjuangan mereka buat bisa lari dari situ, yang udah pasti nggak bakalan gampang. Gue kagum sama tokoh Jack. Ini anak kecil-kecil cabe rawit ye, aktingnya jempolan banget. Gue bisa ngerasain hubungan ibu-anak yang begitu kuat antara Jack dan Joy.
Awalnya gue bingung mau dibawa kemana sebenernya cerita film ini. Biasanya film thriller selalu membuat kita menebak-nebak apa yang bakal terjadi selanjutnya. Tapi film ini? Dia bisa dibilang selesai waktu Joy dan Jack akhirnya bisa kembali ke kehidupan normal, tapi ternyata Room masih menyisakan trauma khususnya untuk Joy, yang bahkan mencoba buat bunuh diri.
Benang merahnya terletak di permainan emosi antara keduanya. Room sukses mengaduk-aduk emosi penonton dari awal sampai akhir. Dia nggak butuh mempertajam karakter Nick sebagai biang onar dari semua ini, seperti halnya film thriller lain dengan karakter semacam pembunuh psikopat yang dibuat menakutkan dan para korbannya yang lemah nggak berdaya. Jack dan Joy bukan bagian dari para korban tersebut. Penggunaan sudut pandang anak kecil berumur 5 tahun untuk melihat realitas juga menarik dan patut diacungi jempol.
Dan Jack, ya ampun Jack, rasanya pengen gue culik ini anak. Gue gemes banget waktu dia ngerelain rambut panjangnya dipotong buat menyemangati Joy. Joy juga adalah sosok ibu yang hebat. Dia bahkan bisa menciptakan ruang yang lebih luas dari galaksi di dalam ‘room’ yang sempit untuk Jack. Memang ya, nggak ada yang bisa menandingi hubungan dan cinta antara ibu-anak. Oh ya, film ini diangkat dari novel best seller karya Emma Donoghue. Gue jadi penasaran dan pengen baca novelnya juga nih.
Dan sepertinya Roombakal jadi salah satu film yang bisa gue tonton berulang-ulang tanpa bikin bosan. Pokoknya film ini jempolan dan recommended banget deh. Yang belum nonton ayok buruan nonton! Score 9/10.
Review Film Room (2015) : There's a Galaxy Inside a Small Room
4/
5
Oleh
Naughty America