Review Film Pure Love / Unforgettable (2016) : Melodrama yang Melelahkan

Udah lama nih nggak nonton film Korea menye-menye! Gue belum nemu melodrama baru yang berhasil bikin gue nangis sejak terakhir nonton film 'Always'. Nonton melodrama emang harus siap taruhan, antara nangis bombay sampe babak belur atau kecewa karena film yang dilabeli sebagai melodrama ini justru bikin kesel karena nggak ada melo-melonya.


Nah, kali ini gue nonton melodrama yang masih bisa dibilang baru *pembelaan*. Film ini dirilis bulan Februari dan gue baru nonton di bulan Agustus wkwk *kemana aja* Di tengah momen kemerdekaan ini gue masih belum bisa merdeka dari kebiasaan nonton melodrama sambil selimutan sendiri di kamar. Jangan lupa siapin tisu buat ngelap sesuatu, tau aja ntar pas nonton tiba-tiba hujan gede dan kebetulan genteng rumah lagi bocor haha.

Jadi, gue pun udah siap mempertaruhkan hati gue, apakah gue akan sukses dibikin nangis atau justru dibikin kecewa oleh film ini?


Sinopsis. Unforgettable / Pure Love menceritakan sebuah kilas balik oleh seorang penyiar radio bernama Bum Sil. 23 tahun yang lalu, ia menjalani sebuah persahabatan di sebuah perkampungan nelayan. Mereka adalah Soo Ok (Kim So Hyun), Bum Sil (D.O), San Dol (Yeon Joon), Gil Ja (Joo Da Young), dan Gae Deok (David Lee). Empat di antaranya sekolah di luar kota kecuali Soo Ok. Alasannya, karena Soo Ok memiliki kaki yang cacat. Soo Ok harus menyeret salah satu kakinya saat berjalan. Nggak heran temen-temennya selalu rebutan buat menggendong Soo Ok kapanpun mereka bisa.


Suatu hari, Soo Ok menyambut kedatangan empat sahabatnya yang baru saja pulang di liburan musim panas. Di sini kita bisa melihat kalo Bum Sil dan San Dol diam-diam menyukai Soo Ok lebih dari sekedar teman. Tapi, Soo Ok yang polos dan naif nggak pernah sadar walaupun dua bujangan ini udah melempar kode-kode manis bahkan waktu mereka lagi kumpul berlima. 


Kehidupan mereka yang tentram mulai terusik waktu Soo Ok bertemu seorang dokter yang lagi praktek di desa itu. Sang dokter (gue lupa namanya) selalu memberi harapan pada Soo Ok tentang kakinya yang cacat. Dia bilang, kondisi kaki Soo Ok bisa 'diperbaiki' dengan jalan operasi. Akankah Soo Ok berhasil sembuh?

Review. Oke, rasanya agak sulit ya kalo bahas film tanpa spoiler hehe. Maapkan kalo terlalu banyak spoiler di review ini. Tapi gue rasa ini cukup mewakili banyak penonton lain, karena banyak juga review di luar sana yang menyatakan hal yang idem sama kesan yang gue dapet.


Film ini punya plot yang cukup sederhana sekaligus mainstream. Kenapa gue bilang mainstream? Tokoh Soo Ok di film ini punya karakter yang bisa dibilang 'too good to be true'. Soo Ok adalah gadis kampung yang lugu, polos dan naif. Di tengah kondisinya yang tak sempurna, ia selalu berusaha survive dan pantang menyerah. Dia juga digambarkan sebagai sosok sahabat yang setia dan sangat loveable. Karena karakternya itulah, Soo Ok berhasil bikin dua sahabatnya jatuh cinta. Karakter kayak gini emang aman, tapi bisa jadi boomerang kalo eksekusinya nggak bagus. Bukan karena akting Kim Soo Hyun yang nggak bagus, tapi karena plotnya yang boring.



Munculnya kisah cinta segitiga antara Soo Ok, Bum Sil dan San Dol pun nggak begitu penting kalo gue bilang. Alurnya terlalu lama dan bertele-tele ditambah durasinya yang puanjang beneeer sampe 120 menit. Gue sampe skip filmnya beberapa kali, tapi ceritanya masih bisa diikutin walaupun udah gue skip.


Di tengah kebosanan itu, sosok Gil Ja dan Gae Deok lah yang berhasil bikin film ini sedikit 'tertolong'. Karakter Gil Ja dan Gae Deok yang ceria dan bawel berhasil jadi duet maut yang menghidupkan film ini. Ketika peran utama dipegang sama Soo Ok dan Bum Sil, justru Gil Ja lah berhasil bawa momen menye di film ini sampe ke puncak. Endingnya? Silahkan nonton sendiri hehe :)


Secara keseluruhan, bisa dibilang film ini nggak terlalu memenuhi ekspektasi gue buat sebuah film bergenre melodrama. Namun, masih ada nilai-nilai positif yang bisa diambil dari film ini, yaitu mengenai makna persahabatan yang saling menerima dan saling melengkapi di tengah keterbatasan, serta betapa berharganya masa muda kita. Not bad lah buat ditonton di kala gerimis dan nggak bisa cari hiburan ke luar rumah hehe. 

Score 7/10

Related Posts

Review Film Pure Love / Unforgettable (2016) : Melodrama yang Melelahkan
4/ 5
Oleh